BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar membaca Al-Qur’an sudah seharusnya dimulai sejak usia muda, yaitu masa kanak-kanak. Pada masa ini terkandung potensi yang sangat besar, sehingga para ahli pendidikan menyebutnya dengan “masa belajar (sekolah)”.[1]
Pengembangan potensi yang ada ini akan lebih mudah jika masih berada pada masa kanak-kanak bila dibandingkan dengan masa-masa sesudah dan sebelumnya.[2]
Di pihak lain cara mengajar dengan sistem mengaji selama ini memang cukup memakan waktu yang lama, sehingga banyak yang tidak berkesempatan untuk mengikutinya. Waktu yang tersita bertahun-tahun itu kadang-kadang tidak begitu menarik minat para pelajar yang berada di kota-kota atau tempat lain yang sudah banyak lembaga pendidikannya. Kesempatan sedemikian lama itu mereka pergunakan untuk kegiatan lain yang lebih bermanfaat untuk menopang kehidupan duniawi, hingga untuk belajar Al-Qur’an terlupakan.[3]
Sehubungan dengan ini peneliti menemukan bahwa kemampuan siswa kelas VIII MTs Ilham Palembang masih rendah khususnya pada mata pelajaran Al Quran Hadits. Setelah dilakukan observasi, tidak sampai separuh siswa kelas VIII MTs Ilham Palembang yang telah mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Peneliti berasumsi bahwa kemampuan baca Al-Qur’an siswa kelas VIII MTs Ilham Palembang dapat ditingkatkan. Asumsi tersebut jelas memerlukan metode yang jitu dan akurat dalam memacu siswa guna meningkatkan kemampuan baca Al-Quran. Untuk menemukan metode pembelajaran yang efektif tersebut di atas, peneliti berupaya meneliti aplikasi metode iqro’ khususnya pada mata pelajaran Al-Quran Hadits di Kelas VIII MTs Ilham Palembang.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Apakah kemampuan membaca Al-Qur’an siswa di kelas VIII MTS Ilham Palembang Dapat Ditingkatkan Melalui Metode Iqro’?”.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Maka dengan adanya permasalahan tersebut di atas secara umum peneliti bertujuan untuk mengetahui efektifiitas metode iqro’ dalam meningkatkan kemampuan baca siswa pada mata pelajaran Al-Quran Hadits di Kelas VIII MTs Ilham Palembang dengan materi Al-Qur’an surah pendek pilihan/Menerapkan hukum bacaan lam dan ra dalam Q.S. Al-Humazah dan At-Takatsur.
Adapun secara khusus penelitian ini diharapkan berguna bagi:
1. Siswa :
a) Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII dalam pembelajaran Al-Quran Hadits
b) Lebih aktif dalam pembelajaran Al-Quran Hadits
2. Guru :
a) Meningkatkan kemampuan guru dalam menciptakan strategi pembelajaran dan mampu mengemas dalam kegiatan yang lebih menarik dan bervariatif.
b) Meningkatkan profesionalisme guru
3. Sekolah :
a) Membantu sekolah mengembangkan visi dan misinya.
b) Dapat meningkatkan kinerja sekolah dengan adanya peningkatan profesionalisme guru.
c) Menambah hasanah referensi karya ilmiah perpustakaan.
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka yang dimaksudkan di sini adalah mengkaji atau memeriksa daftar perpustakaan untuk mengetahui apakah permasalahan yang akan diteliti sudah diteliti atau dibahas oleh mahasiswa terdahulu. Setelah dilakukan pemeriksaan pada daftar perpustakaan ternyata belum
ada yang membahas hal yang senada dengan yang akan peneliti angkat. Melalui pemeriksaan dari perpustakaan fakultas tarbiyah, maka peneliti akan mengkaji terlebih dahulu skripsi yang ada hubungannya dengan judul yang akan peneliti bahas yaitu: Siti Nurhayati dalam skripsinya pada tahun 2002 yang berjudul “Aplikasi Metode Pengajaran dan Pengaruhnya Terhadap Keberhasilan Kegiatan Belajar Al-Quran dan Hadis Bagi Siswa MTs Negeri Palembang”, membahas tentang keberhasilan kegiatan belajar mata pelajaran Al-Quran Hadis bagi siswa MTs dengan sub pokok bahasan Aplikasi Metode Pengajaran Dan Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Belajar Mata Pelajaran Al-Quran Hadis.[4]
E. Kerangka Teori
1. Upaya
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata upaya berarti usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dsb).[5]
Berdasarkan makna dalam kamus Besar Bahasa Indonesia itu (KBBI), dapat disimpulkan bahwa kata upaya memiliki kesamaan arti dengan kata usaha, dan demikian pula dengan kata ikhtiar, dan upaya dilakukan dalam rangka mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya.
Adapun yang dimaksudkan upaya disini adalah upaya penulis selaku guru merangkap peneliti untuk mencoba dan mencari cara terbaik dan bermanfaat agar dapat meningkatkan kemampuan (kognitif, afektif dan psikomotor) siswa Kelas VIII MTs Ilham Palembang pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
2. Guru
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “guru” berarti orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar.[6]
Menurut St. Vembriarto guru adalah pendidik profesional di sekolah dengan tugas utama mengajar.[7]
Menurut Ametembun seperti dikutip oleh Akmal Hawi dalam “Kompetensi Guru PAI”, guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid, baik secara individual atau klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah.[8]
Guru yang dimaksudkan dalam judul penelitian ini adalah adalah peneliti sendiri ataupun rekan guru baik yang satu tempat tugas (sekolah) ataupun lain lain tempat tugas (sekolah).
3. Meningkatkan
Kata “meningkatkan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kata kerja dengan arti antara lain:
1). Menaikkan (derajat, taraf, dsb); mempertinggi; memperhebat (produksi dsb);
2). Mengangkat diri; memegahkan diri.[9]
Sedang Menurut Moeliono seperti yang dikutip Sawiwati, peningkatan adalah sebuah cara atau usaha yang dilakukan untuk mendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik.[10]
Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam makna kata “meningkatkan” tersirat adanya unsur proses yang bertahap, dari tahap terendah, tahap menengah dan tahap akhir atau tahap puncak.
Sedangkan “meningkatkan atau peningkatan” yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa yang mendapat nilai rendah, ditingkatkan agar hasil belajarnya lebih tinggi atau memuaskan dengan cara meningkatkan keterampilan belajarnya.
4. Kemampuan
Menurut Robbins, seperti yang dikutip Yuliani Indrawati, Kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.[11]
Menurut Gordon, seperti yang dikutip Ramayulius kemampuan (skill) adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.[12]
Adapun kemampuan yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah penguasaan siswa kelas VIII MTs Ilham Palembang dalam menerapkan metode tunjuk silang pada mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits dalam hal baca Al-Qur’an, yang dijabarkan melalui Kompetensi Dasar (KD) yaitu “Al-Qur’an surah pendek pilihan/Menerapkan hukum bacaan lam dan ra dalam Q.S. Al-Humazah dan At-Takatsur”.
5. Baca/Membaca
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “baca, membaca” diartikan:
1). Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati);
2). Mengeja atau melafalkan apa yang tertulis;
3). Mengucapkan;
4). Mengetahui, meramalkan;
5). Memperhitungkan.[13]
Pengertian “baca” dalam judul penelitian ini secara khusus merujuk pada kemampuan membaca Al-Qur’an siswa pada pelajaran Al-Qur’an Hadits, sesuai dengan mata pelajaran yang peneliti ampu selaku guru di kelas VIII MTs Ilham Palembang.
6. Siswa
Kata “siswa” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kata benda yang sinonim dengan kata “murid”, (terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah).[14]
Menurut St. Vembriarto dalam “KAMUS PENDIDIKAN”, kata siswa diartikan peserta didik yang belajar di Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan Sekolah Menengah.[15]
Menurut Sardiman, A. M., siswa/anak didik dalam proses belajar mengajar dikatakan sebagai kelompok manusia yang belum dewasa dalam artian jasmani maupun rohani.[16] Lebih jauh menurutnya pernyataan mengenai anak didik sebagai kelompok yang belum dewasa itu, bukan berarti bahwa anak didik itu sebagai makhluk yang lemah, tanpa memiliki potensi dan kemampuan. Anak didik secara kodrati telah memiliki potensi dan kemampuan-kemampuan atau talent (bakat) tertentu. Hanya yang jelas siswa itu belum mencapai tingkat yang optimal dalam mengembangkan talent atau potensi dan kemampuannya. Oleh karena itu, lebih tepat kalau siswa dikatakan subjek dalam proses belajar mengajar, sehingga subjek disebut sebagai subjek belajar.[17]
Adapun yang penulis maksudkan “siswa” dalam judul penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Ilham Palembang.
7. Metode Iqro’
Menurut As’ad Humam, metode iqro adalah salah satu metode belajar mengajar Al-qur’an yang disusun secara praktis dan sistematis, sehingga memudahkan setiap orang untuk belajar maupun mengajarkan membaca Al-Qur’an”.[18] Lebih jauh menurut metode ini, pembelajaran berlangsung dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), yaitu:
1. Siswa didorong untuk aktif.
2. Guru hanya menjelaskan dan memberi contoh bacaan pada pokok/sub bahasan saja.
3. Setelah siswa jelas dan dapat mengulang kembali dengan baik terhadap apa yang dicontohkan guru selanjutnya guru menyuruh siswa untuk membaca sendiri bahan latihan. Langkahnya:
1). Suruh satu atau dua siswa untuk membaca.
2). Baru kemudian dibaca bersama.
4. Perhatikan bacaan siswa, apabila ada bacaan siswa yang tidak benar segera guru memperbaikinya dengan cara memberi isyarat atau memberi titian ingatan jangan langsung menuntun.
5. Diusahakan ada kesempatan untuk saling mengajar antara siswa dengan pemanfaatan tutor sebaya, adakan pengelompokan siswa.
F. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, diajukan hipotesis tindakan yaitu: “Melalui metode Iqro’ kemampuan membaca Al-Qur’an siswa di kelas VIII MTs Ilham Palembang dapat ditingkatkan.”
G. Metodologi Penelitian
1. Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di MTs Ilham Palembang Semester genap Tahun Pembelajaran 2009/2010.
b. Waktu
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Juni semester genap tahun pembelajaran 2009/2010.
c. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa Kelas VIII MTS Ilham Palembang tahun pembelajaran 2009/2010 yang berjumlah 12 orang, dengan rincian 10 laki-laki dan 2 perempuan pada mata Pelajaran Al Quran Hadits dengan pokok bahasan/KD;Al-Qur’an surah pendek pilihan/Menerapkan hukum bacaan lam dan ra dalam Q.S. Al-Humazah dan At-Takatsur.
2. Deskripsi persiklus
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.[19]
Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya.[20]
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Teggart, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), Observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan,dan refleksi.
Adapun siklus dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Rancangan/ rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
b. Tindakan, yaitu tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya meningkatkan kemampuan siswa dari diterapkannya metode pembelajaran yakni metode iqro’.
c Pengamatan atau observasi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat
d. Refleksi, tahap refleksi dilaksanakan setelah tahap pengamatan observasi untuk membuat rancangan yang direvisi yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya
H. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan, yang berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, hipotesis, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II : Landasan teori yang berisikan tentang pengertian Upaya Guru Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa di Kelas VIII MTs Ilham Palembang dan Metode Iqro’.
Bab III : Setting wilayah penelitian yang berisi tentang letak geografis dan sejarah berdiri MTs Ilham Palembang, sarana dan prasarana, struktur organisasi, keadaan guru, dan keadaan siswa.
Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan.
Bab V : Penutup, yaitu berisi kesimpulan dan saran.
[1] Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. Ke- 2, hlm. 123.
[2] Jalaluddin, “Metode Tunjuk Silang Belajar Membaca Al-Qur’an”, (Jakarta: Kalam Mulia,1984), hlm. 2
[3] Ibid., hlm. 3.
[4]Siti Nurhayati, “Aplikasi Metode Pengajaran dan Pengaruhnya Terhadap Keberhasilan Kegiatan Belajar Al-Quran dan Hadis Bagi Siswa MTs Negeri Palembang”, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Palembang: Pepustakaan FT IAIN Raden Fatah, 2002), t.d.
[5]Hasan Alwi, et.al, (ed.), “upaya”, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), ed. 3, Cet. Ke- 4, hlm. 1250.
[6]Ibid., hlm. 377.
[7] St. Vembriarto, et. al. KAMUS PENDIDIKAN, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1994), Cet. Ke- 1, hlm. 21.
[8] Akmal Hawi, “Kompetensi Guru PAI”, (Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2008), hlm. 11.
[9] Ibid., hlm. 1197-1198.
[10] Sawiwati, “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN 3 Makarti Jaya Tentang Ciri-Ciri Makhluk Hidup Melalui Metode Demonstrasi”, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Palembang: Perpustakaan UT, 2009), hlm. 4, t.d.
[11]Yuliani Indrawati, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Matematika dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pada Sekolah Menengah Atas Kota Palembang”, Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, Vo. 4, No. 3 (7 Juni, 2006), hlm. 47.
[13]Hasan Alwi, Op. Cit, hlm. 83.
[14]Hasan Alwi, et.al, (ed.), “Sis.wa”, Op. Cit. hlm. 1077.
[16]Sardiman, A. M., “Inertaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”, (Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA, 2010), hlm. 112.
[17]. Sardiman, A. M., “Inertaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”, (Jakarta: RAJAGRAFINDO PERSADA, 2010), hlm. 112.
[18] As’ad Humam., BUKU IQRO’, Cara Cepat Belajar Al-Qur’an Jilid 1, (Yogyakarta: Balai Litbang LPTQ Nasional Team Tadarus AMM Yogyakarta, 2000).
[19]IGAK Wardhani, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), Cet. Ke-1, hlm. 1.4.
[20]Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: RAJAGRAFINDO PERSADA, 2009), Cet. Ke-1, hlm. 44-45.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar