UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V
SD NEGERI 24 TANJUNG BATU OGAN ILIR
PADA MATA PELAJARAN PAI
MENGGUNAKAN METODE PAIKEM
ABSTRAK
Penelitian ini mengambil judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 24 Tanjung Batu Ogan Ilir Pada Mata Pelajaran PAI Menggunakan Metode PAIKEM”. Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah dasar adalah mata pelajaran yang terdiri atas sub aspek; Al-Qur’an, Akidah, Tarikh (sejarah), Fikih, dan Akhlak. Dengan demikian pelajaran PAI di sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang integral (berhubungan satu sama lain). Sub aspek Akidah pada mata pelajaran PAI memiliki kepentingan tersendiri dalam kaitannya dengan pembinaan dan pendidikan keimanan serta keyakinan peserta didik atau siswa di tingkat sekolah dasar. Sehubungan dengan hal tersebut kedudukan guru dalam proses pembelajaran sebagai mediator amat sangat berperan dalam meningkatkan hasil belajar siswa-siswanya. Dari pengamatan awal (pra siklus) diketahui bahwa aktivitas siswa terkesan monoton dan hasil belajar siswa berada di bawah kriteria ketuntasan Minimal (KKM), yakni sebesar 70. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dimaksud guru harus menggunakan metode yang selektif, efektif dan efisien supaya hasil yang diharapkan dapat maksimal.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, tindakan yang dimunculkan pada mata pelajaran PAI di kelas V SD Negeri 24 Tanjung Batu Ogan Ilir, adalah “penggunaan metode PAIKEM”.
Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu pada siklus I siswa yang telah memperoleh nilai 70 mencapai 16 siswa atau 69% dengan angka rata-rata 66, menjadi 23 siswa atau 100% dengan angka rata-rata 76,5 pada siklus II.
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan melalui Penelitian Tindakan Kelas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan Metode PAIKEM dapat meningkatkan hasil belajar Pada mata pelajaran PAI siswa kelas V SDN 24 Tanjung Batu. Berdasarkan kesimpulan ini, maka disarankan kepada rekan guru agar menguasai dan mencoba menerapkan metode pembelajaran terbaru seperti metode PAIKEM supaya suasana pembelajaran bisa hidup, bervariasi dan terbukti efektif meningkatkan hasil belajar.
Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa dan Metode PAIKEM
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat, dan inayah Allah SWT penelitian saya yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 24 Tanjung Batu Ogan Ilir Pada Mata Pelajaran PAI Menggunakan Metode PAIKEM. Penulis patut bersyukur ke hadirat-Nya atas karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis.
Penulis yakin atas petunjuk-Nya pula sehingga berbagai pihak berkenan memberikan bantuan, kemudahan kepada saya dalam penyelsaian penelitian ini. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi tingginya dan menghaturkan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak, baik yang langsung maupun secara tidak langsung, telah membantu dalam penyelsaian tugas mulia ini.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga patut saya sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. H. Aflatun Muchtar, MA, baik sebagai Rektor IAIN Raden Fatah maupun sebagai pribadi, yang telah memberikan bantuan dan motivasi yang berharga bagi penulis.
Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis haturkan kepada Bapak Drs. H. Akmal Hawi, M.Ag, baik sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah maupun sebagai pribadi, yang telah memberikan bantuan dan motivasi yang berharga bagi penulis.
Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya saya haturkan kepada Bapak Drs. Jumhur, M. Ag dan Ibu Renny Kurnia Sari, M. Pd, yang dengan senang hati bersedia menjadi Supervisor sekaligus Pembimbing dalam penulisan ini.
Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada Kepala Sekolah SDN 24 Tanjung Batu Ibu Fatimah, AB. A. BA, baik sebagai atasan langsung maupun sebagai pribadi, yang telah memberikan bantuan dan motivasi bagi penulis.
Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada Pimpinan serta segenap Staf perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu atas kerelaan dan keikhlasannya dalam menyediakan literatur yang dibutuhkan dalam penyelsaian penulisan penelitian ini.
Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada Bapak Drs. Tastin dan Drs. Muh. Misdar, M. Ag selaku panitia program kualifikasi S. 1 IAIN Raden Fatah Palembang yang telah menyisihkan waktu secara tulus ikhlas memberikan bantuan fikiran, motivasi dan tenaga dalam penyelsaian penulisan penelitian ini.
Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada seluruh Staf dan Pegai Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang, khususnya bagian administrasi atas bantuan dalam penyelsaian berkas-berkas yang dibutuhkan dalam penyelsaian penulisan penelitian ini.
Kepada Allah saya mohon semoga mereka dilimpahkan pahala yang berlipat ganda dan segala bantuan yang telah diberikannya itu dicatat sebagai ibadah di sisi-Nya. Amin Ya Mujib al-Saailin.
Ogan Ilir, 21 Juni 20....
Penulis
PERSEMBAHAN
Segala puji bagi-Mu Ya Allah atas semua limpahan karunia dan rahmat yang Engkau berikan.
Shalawat beriring salam semoga tetap tercurah bagi Nabi Muhammad Saw.
Kupersembahkan karya kecilku ini untuk:
Ibu Bapak Dosen yang telah bersusah payah bersabar dalam memberikan pengajaran selama masa perkuliahan.
Bapak-Ibu Guru SD 24 Tanjung Batu Ogan Ilir.
Anak-anakku yang kusayangi (Ismilina dan Lia Fitria) yang telah membantuku, memberiku semangat dan selalu menemaniku, maafkan Ibu jika sering megusik waktu istirahat kalian....
Rekan seperjuanganku dalam menuntut ilmu (Semoga kita semua sukses dunia-akhirat…..Amin).
Almamaterku.
Motto :
( Q. S. Al-‘Asr: 1-3 )
Belajar mulai dari buaian
Hingga maut datang menjemput.
Manfaatkan waktu sebelum ia menenggelamkanmu
Dalam harapan yang tak jelas.
Bila telah selesai dalam suatu urusan
Maka bergegaslah menyelesaikan urusan yang lain.
Sebab urusan lebih banyak daripada usia yang kita miliki.
Berbuatlah sesuatu yang terbaik
Walau bayangan usia membatasi.
Dan,…
Semoga aku tidak termasuk orang yang merugi (Amin)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ini ilmu pengetahuan sangat berkembang pesat terutama ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Negara membutuhkan manusia yang terampil dan cerdas. Sebagai seorang guru kita dituntut untuk dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintah. Guru harus menguasai berbagai kemampuan seperti penguasaan bahan, penguasaan proses, penguasaan fondasi profesional kependidikan dan kemampuan penyesuaian diri terhadap suasana kerja dan kepribadian.[1]
Peraturan Pemerintah (PP) RI Nomor 19 ayat 1 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) secara eksplisit menjelaskan proses pembelajaran yang harus dipedomani oleh para guru sebagai berikut:
“Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.”[2]
Berbicara tentang pembelajaran, tidak akan terlepas dengan pengalaman belajar apa yang mesti diberikan kepada peserta didik agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup maupun untuk meningkatkan kualitas dirinya sehingga mampu menerapkan prinsip belajar sepanjang hayat.
Sebagai fasilitator, guru bertugas, membimbing dalam mendapatkan pengalaman belajar, memonitor kemajuan belajar, membantu kesulitan belajar (melancarkan pembelajaran).[3]
Suasana belajar yang diharapkan adalah situasi yang menjadikan peserta didik bersemangat dan betah, bukan kejenuhan yang mereka rasakan. Hal tersebut yang saat ini berlaku di kelas V SD Negeri 24 Tanjung Batu Ogan Ilir.
Berdasar pada pertimbangan tersebut di atas peneliti berusaha meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode PAIKEM pada materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) mengenai prilaku terpuji.
Pembelajaran dinyatakan berhasil apabila siswa menguasai materi pelajaran. Tingkat penguasaan biasanya dinyatakan dengan nilai, ini terbukti pada tugas nilai ulangan harian siswa pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) mengenai contoh prilaku terpuji yang relatif rendah.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan beberapa faktor tersebut, maka peneliti mengajukan rumusan masalah yaitu : Apakah metode PAIKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 24 Tanjung pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ?
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1) Mendeskripsikan cara peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tentang prilaku terpuji dengan menggunakan metode PAIKEM
2) Membuat siswa belajar secara aktif, kreatif dan menyenangkan.
Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah:
a. Bagi siswa
Penelitian akan berdampak positif bagi siswa dengan menggunakan metode PAIKEM, siswa akan lebih mudah difahami dan dimengerti, sehingga hasil belajar siswa meningkat dan lebih baik.
b. Bagi guru
Penelitian ini menjadi salah satu masukan untuk mengukur sampai sejauh mana metode yang digunakan guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
c. Bagi sekolah
Sekolah mendapat masukan mengenai penggunaan metode PAIKEM dengan media kongkrit dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
D. Kerangka Teori
a. Pengertian belajar
Para ahli mendefinisikan belajar dengan pengertian yang beragam sebagai berikut :
a) Hilgard dan Bower dalam Theories of learning seperti dikutip Ngalim Purwanto, mengemukakan, ”Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang- ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau atas dasar kecendrungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya).”[4]
b) Gagne, dalam The Conditions of Learning seperti dikutip Ngalim Purwanto, menyatakan bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.”[5]
c) Good dan Boophy, dalam Educational Psychology: a Realistic Approch, seperti dikutip Ngalim Purwanto mengemukakan arti belajar dengan kata- kata yang singkat, Yaitu Learning is the development of new associations as a result of experience. Artinya pembelajaran merupakan pengembangan asosiasi-asosiasi baru sebagai hasil dari pengalaman. Selanjutnya ia menjelaskan bahwa belajar itu suatu proses yang benar- benar bersifat internal (a purely internal event). Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata; proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar.[6]
d) Crow dan Crow, dalam buku Educational Psychology, menyatakan “Learning is acquisitions of habits, knowledge, and attitude”, belajar adalah memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Menurut mereka, hal-hal yang dirumuskan di atas meliputi cara-cara yang baru guna melakukan suatu upaya memperoleh penyesuaian diri terhadap situasi yang baru.[7]
Dari beberapa definisi di atas, ciri-ciri yang penting dari belajar adalah sebagai berikut:
a). Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dan perubahan itu bisa mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, akan tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buru;
b). Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman, dalam arti, perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar;
c). Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut aspek- aspek kepribadian, baik psikis maupun fisik, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, keterampilan, kecakapan, sikap ataupun kebiasaan.
Untuk bisa disebut belajar, perubahan itu harus relatif mantap, harus merupakan akhir daripada periode yang cukup panjang. Seberapa lama periode waktu itu berlangsung, sulit ditentukan dengan pasti, namun perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, ataupun bertahun-tahun. Ini berarti kita harus mengenyampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian, atau kepekaan seseorang, yang biasanya hanya berlangsung sementara.
b. Pengertian pembelajaran
Pembelajaran adalah penciptaan kondisi dan situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar yang efisien dan efektif bagi peserta didik.[8]
Menurut Syaiful Sagala dalam Ramayulius, pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan azaz pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan, Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik.[9]
Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.[10]
c. Hasil belajar
Istilah hasil belajar terdiri atas dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil merupakan suatu hasil yang telah dicapai pembelajar dalam kegiatan belajarnya. Sedangkan Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku, atau memaknai sesuatu yang diperoleh. Hasil belajar menunjukkan kualitas jangka waktu yang lebih panjang, misalnya satu semester.[11]
Hasil belajar merefleksikan keluasan, kedalaman, dan kerumitan (secara bertingkat), yang digambarkan secara jelas dan dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian tertentu. Perbedaan antara kompetensi dengan hasil belajar terdapat pada batasan dan patokan kinerja peserta didik yang dapat diukur. Indikator hasil belajar dapat digunakan sebagai dasar penilaian terhadap peserta didik dalam mencapai pembelajaran dan kinerja yang diharapkan.[12]
Data hasil belajar sangat diperlukan oleh guru untuk mengetahui ketercapaian hasil proses belajar-mengajar yang telah berlangsung dan dapat juga sebagai indikator untuk mengetahui keterbatasan peserta didik yang menjadi tanggung jawab pendidik. Data hasil belajar dapat diperoleh melalui beberapa cara antara lain melalui serangkaian tes yang dilakukan oleh guru selama satu semester. Hasil belajar dapat dikatakan baik, jika terjadi peningkatan hasil dari setiap tes yang dilakukan selama satu semester, sampai kepada hasil tes semester itu sendiri.[13]
d. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah Usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan kesatuan nasional.[14]
- Metode PAIKEM
a) Metode
Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta dan hodos yang artinya jalan atau cara. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan.[15]
Sedang menurut Armai Arief, metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran.[16]
b) PAIKEM
PAIKEM adalah akronim atau singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.[17]
Pembelajaran Aktif, berarti peserta didik maupun guru berinteraksi untuk menunjang pembelajaran. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang proses kegiatannya dapat membuat siswa aktif secara mental.
Inovatif adalah pembelajaran yang sifatnya baru dan atau terobosan, baik dari segi materi, metode, media maupun strategi pembelajaran sehingga menarik minat dan motivasi peserta didik.
Kreatif adalah pembelajaran yang mewadahi pikiran, gagasan, dan kreativitas siswa.
Efektif, yaitu ketercapaian suatu tujuan atau kompetensi merupakan pijakan utama suatu rancangan pembelajaran. Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang dikelola sedemikian rupa sehingga dengan input yang ada dan proses belajar yang dikelola dapat dicapai secara optimal.
Menyenangkan, pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang membuat siswa nyaman, aman, dan tenang hatinya karena tidak ada ketakutan (dicemooh, dilecehkan) dalam mengaktualisasikan kemampuan dirinya.
Akronim PAIKEM awal mulanya dikembangkan di lingkungan pendidikan SD. Istilah itu dipilih dan dimasyarakatkan dengan maksud sebagai salah satu usaha untuk mendorong ditingkatkannya pelaksanaan pembelajaran di lapangan yang benar- benar berorientasi kepada siswa sebagai subjek belajar dan efektif hasilnya.
Dalam rangka keberhasilan pelaksanaan PAIKEM, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
(1) Memahami sifat peserta didik
(2) Mengenal peserta didik secara individual
(3) Memanfaatkan prilaku peserta didik dalam pengorganisasian belajar
(4) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah.
(5) Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
(6) Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
(7) Memberikan umpan balik yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar
(8) Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental.
Perangakat dan pembelajaran dalam PAIKEM sebagaimana berikut:
(1) Jam kedatangan peserta didik
Digunakan untuk memantau kedatangan peserta didik secara mandiri. Peserta didik memutar jarum jam sesuai dengan kedatangannya.
(2) Kotak soal
Digunakan untuk menyediakan soal yang dikerjakan sebelum jam pelajaran dimulai.
(3) Papan pajangan
(4) Majalah dinding kelas/sekolah
(5) Perpustakaan kelas dan alat peraga
(6) Daftar perwira kelas.
Perwira kelas atau daftar piket peserta didik untuk melatih tangung jawab peserta didik, yang tugasnya tidak hanya membersihkan ruangan kelas, tetapi juga membantu kelancaran pembelajaran.
c) Metodologi pendidikan Islam
Metodologi pendidikan Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan pendidikan Islam. Metodologi pendidikan Islam yang dinyatakan dalam Al-Qur’an menggunakan sistem multi approach (pendekatan bervariasi) yang meliputi antara lain:
(1) Pendidikan religius, bahwa manusia diciptakan memiliki potensi dasar atau bakat keagamaan.
(2) Pendekatan filosofis, bahwa manusia adalah makhluk rasional atau berakal fikiran untuk mengembangkan diri dan kehidupannya.
(3) Pendekatan rasio-kultural, bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan berkebudayaan sehingga latar belakangnya mempengaruhi proses pendidikan.
(4) Pendekatan , bahwa manusia memiliki kemampuan kognitif, dan afektif yang harus ditumbuhkembangkan.
Beberapa metode pengajaran yang dikenal secara umum, antara lain adalah:
(1) Metode ceramah, memberikan pengertian dan uraian suatu masalah.
(2) Metode diskusi, memecahkan masalah dengan berbagai tanggapan.
(3) Metode eksperimen, mengetahui proses terjadinya suatu masalah.
(4) Metode demonstrasi, menggunakan peraga untuk memperjelas sebuah masalah.
(5) Metode pemberian tugas, dengan cara memberi tugas tertentu secara bebas dan bertanggung jawab.
(6) Metode sosiodrama, menunjukkan tingkah laku kehidupan.
(7) Metode drill, mengukur daya serap terhadap pelajaran.
(8) Metode kerja kelompok.
(9) Metode tanya jawab.
(10) Metode proyek, memecahkan masalah dengan langkah- langkah secara ilmiah, logis dan sistematis.[18]
E. Kajian Pustaka
Kajian pustaka yang dimaksudkan di sini adalah mengkaji atau memeriksa daftar perpustakaan untuk mengetahui apakah permasalahan yang akan diteliti sudah diteliti atau dibahas oleh mahasiswa terdahulu. Setelah dilakukan pemeriksaan pada daftar perpustakaan, ternyata peneliti belum menemukan hasil penelitian yang sama persis dengan judul yang akan peneliti angkat. Maka atas dasar pertimbangan inilah peneliti memberanikan diri untuk melakukan penelitian.
F. Metodologi Penelitian
Untuk melakukan penelitian diperlukan metode penelitian yang sistematis agar didapatkan data yang valid sehingga penelitian tidak diragukan.
1) Lokasi, waktu dan subyek penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di kelas V SDN 24 Tanjung Batu.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada April s/d Juni semester genap tahun pembelajaran 2009/2010.
3. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas V SDN 24 Tanjung Batu yang berjumlah 23 orang dengan rincian siswa laki-laki sebanyak 11 orang dan siswa perempuan sebanyak 12 orang.
2) Deskripsi per siklus
Adapun siklus dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
2. Pelaksanaan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode PAIKEM.
3. Pengamatan peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
4. Refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
G. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan, yang berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, hipotesis, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II : Landasan teori yang berisikan tentang pengertian hasil belajar, materi pelajaran PAI kelas V SDN 24 Tanjung Batu dan metode PAIKEM, serta faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa.
Bab III : Setting wilayah penelitian yang berisi tentang letak geografis dan sejarah berdiri SD Negeri 24 Tanjung Batu, sarana dan prasarana, struktur organisasi, keadaan guru, dan keadaan siswa.
Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan.
Bab V : Penutup, yaitu berisi kesimpulan dan saran.
[1]Syafruddin Nurdin dan M. Basyaruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), Cet. Ke-1, hlm. 80.
[2]Zainal Aqib, Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Bandung: Yrama Widya, 2009), Cet. Ke-1, hlm. 17.
[3]Ramayulius, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), Cet. Ke-5, hlm. 56.
[4]Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), Cet. Ke-11, hlm. 84.
[7]Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), Cet. Ke-2, hlm. 220.
[8]St. Vembriarto, Kamus Pendidikan, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1994), Cet. Ke-1, hlm. 45.
[9]Ramayulius, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), hlm. 239.
[10]Susi Pelita, “Penerapan Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas VII MTs Paradigma Palembang”, QUANTUM, IV, 3 (September-Desember, 2009), hlm. 146.
[12] Megawati, “Penerapan Model Belajar The Power of Two Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak di Kelas VIII. 1 MTs Negeri Campang Tiga Kabupaten OKU Timur”, QUANTUM, IV, 3 (September-Desember, 2009), hlm. 129.
[13] Dwi Jaya, “Pemanfaatan Modul Belajar Sebagai Media dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika di Kelas XII IPS MAS Paradigma Palembang, QUANTUM, IV, 3 (September-Desember, 2009), hlm. 67.
[16]Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. Ke-1, hlm. 40.
[17]Dasim Budimansyah, et.al., PAKEM: Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, (Bandung: GENESINDO, 2009), Cet. Ke- 4, hlm. 70-71.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Upaya
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata upaya berarti usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dsb).[1]
Berdasarkan makna dalam kamus Besar Bahasa Indonesia itu, dapat disimpulkan bahwa kata upaya memiliki kesamaan arti dengan kata usaha, dan demikian pula dengan kata ikhtiar, dan upaya dilakukan dalam rangka mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya.
Adapun yang dimaksudkan upaya disini adalah upaya penulis selaku guru merangkap peneliti untuk mencoba dan mencari cara terbaik dan bermanfaat agar dapat meningkatkan kemampuan (kognitif, afektif dan psikomotor) siswa kelas V SDN 24 Tanjung Batu, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
B. Meningkatkan
Kata “meningkatkan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kata kerja dengan arti antara lain:
1. Menaikkan (derajat, taraf, dsb); mempertinggi; memperhebat (produksi dsb);
2. Mengangkat diri; memegahkan diri.[2]
Sedang Menurut Moeliono seperti yang dikutip Sawiwati, peningkatan adalah sebuah cara atau usaha yang dilakukan untuk mendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik.[3]
Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam makna kata “meningkatkan” tersirat adanya unsur proses yang bertahap, dari tahap terendah, tahap menengah dan tahap akhir atau tahap puncak.
Sedangkan “meningkatkan” yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa yang mendapat nilai rendah, ditingkatkan agar hasil belajarnya lebih tinggi atau memuaskan.
C. Hasil Belajar
Istilah hasil belajar terdiri atas dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil merupakan suatu hasil yang telah dicapai pembelajar dalam kegiatan belajarnya. Sedangkan Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku, atau memaknai sesuatu yang diperoleh. Hasil belajar menunjukkan kualitas jangka waktu yang lebih panjang, misalnya satu semester.[4]
Hasil belajar merefleksikan keluasan, kedalaman, dan kerumitan (secara bertingkat), yang digambarkan secara jelas dan dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian tertentu. Perbedaan antara kompetensi dengan hasil belajar terdapat pada batasan dan patokan kinerja peserta didik yang dapat diukur. Indikator hasil belajar dapat digunakan sebagai dasar penilaian terhadap peserta didik dalam mencapai pembelajaran dan kinerja yang diharapkan.[5]
Data hasil belajar sangat diperlukan oleh guru untuk mengetahui ketercapaian hasil proses belajar-mengajar yang telah berlangsung dan dapat juga sebagai indikator untuk mengetahui keterbatasan peserta didik yang menjadi tanggung jawab pendidik. Data hasil belajar dapat diperoleh melalui beberapa cara antara lain melalui serangkaian tes yang dilakukan oleh guru selama satu semester. Hasil belajar dapat dikatakan baik, jika terjadi peningkatan hasil dari setiap tes yang dilakukan selama satu semester, sampai kepada hasil tes semester itu sendiri.[6]
D. Mata Pelajaran PAI Kelas V SDN 24 Tanjung Batu
Pendidikan Agama Islam adalah Usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan kesatuan nasional.[7]
a. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
Tabel 1
SK dan KD Mata Pelajaran PAI Kelas V Semester II
Standar Kompetensi | Kompetensi Dasar |
1.Mengenal rasul-rasul Allah Swt | 1 Menyebutkan nama-nama Rasul Allah Swt 2. Menyebutkan nama-nama Rasul Ulul Azmi dari para Rasul 3. Membedakan nabi dan rasul. |
Tabel 2
Materi Pokok dan Pokok Bahasan Mata Pelajaran PAI Kelas V Semester II
b. Materi Pokok dan Pokok Bahasan
2. Beriman Kepada Rasul Allah | 2.1. Rasul Allah 2.2. Rasul Ulul Azmi 2.3. Nabi dan Rasul |
E. Metode PAIKEM
a) Metode
Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta dan hodos yang artinya jalan atau cara. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan.[8]
Sedang menurut Armai Arief, metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran.[9]
b) PAIKEM
PAIKEM adalah akronim atau singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.[10]
Pembelajaran Aktif, berarti peserta didik maupun guru berinteraksi untuk menunjang pembelajaran. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang proses kegiatannya dapat membuat siswa aktif secara mental.
Inovatif adalah pembelajaran yang sifatnya baru dan atau terobosan, baik dari segi materi, metode, media maupun strategi pembelajaran sehingga menarik minat dan motivasi peserta didik.
Kreatif adalah pembelajaran yang mewadahi pikiran, gagasan, dan kreativitas siswa.
Efektif, yaitu ketercapaian suatu tujuan atau kompetensi merupakan pijakan utama suatu rancangan pembelajaran. Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang dikelola sedemikian rupa sehingga dengan input yang ada dan proses belajar yang dikelola dapat dicapai secara optimal.
Menyenangkan, pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang membuat siswa nyaman, aman, dan tenang hatinya karena tidak ada ketakutan (dicemooh, dilecehkan) dalam mengaktualisasikan kemampuan dirinya.
Akronim PAIKEM awal mulanya dikembangkan di lingkungan pendidikan SD. Istilah itu dipilih dan dimasyarakatkan dengan maksud sebagai salah satu usaha untuk mendorong ditingkatkannya pelaksanaan pembelajaran di lapangan yang benar-benar berorientasi kepada siswa sebagai subjek belajar dan efektif hasilnya.
Dalam rangka keberhasilan pelaksanaan PAIKEM, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
(1) Memahami sifat peserta didik
(2) Mengenal peserta didik secara individual
(3) Memanfaatkan prilaku peserta didik dalam pengorganisasian belajar
(4) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah.
(5) Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
(6) Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
(7) Memberikan umpan balik yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar
(8) Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental.
Perangakat dan pembelajaran dalam PAIKEM sebagaimana berikut:
(1) Jam kedatangan peserta didik
Digunakan untuk memantau kedatangan peserta didik secara mandiri. Peserta didik memutar jarum jam sesuai dengan kedatangannya.
(2) Kotak soal
Digunakan untuk menyediakan soal yang dikerjakan sebelum jam pelajaran dimulai.
(3) Papan pajangan
(4) Majalah dinding kelas/sekolah
(5) Perpustakaan kelas dan alat peraga
(6) Daftar perwira kelas.
Perwira kelas atau daftar piket peserta didik untuk melatih tangung jawab peserta didik, yang tugasnya tidak hanya membersihkan ruangan kelas, tetapi juga membantu kelancaran pembelajaran.
c) Metodologi pendidikan Islam
Metodologi pendidikan Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan pendidikan Islam. Metodologi pendidikan Islam yang dinyatakan dalam Al-Qur’an menggunakan sistem multi approach (pendekatan bervariasi) yang meliputi antara lain:
(1) Pendidikan religius, bahwa manusia diciptakan memiliki potensi dasar atau bakat keagamaan.
(2) Pendekatan filosofis, bahwa manusia adalah makhluk rasional atau berakal fikiran untuk mengembangkan diri dan kehidupannya.
(3) Pendekatan rasio-kultural, bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan berkebudayaan sehingga latar belakangnya mempengaruhi proses pendidikan.
(4) Pendekatan keilmuan, bahwa manusia memiliki kemampuan kognitif, dan afektif yang harus ditumbuh kembangkan.
Beberapa metode pengajaran yang dikenal secara umum, antara lain adalah:
(1) Metode ceramah, memberikan pengertian dan uraian suatu masalah.
(2) Metode diskusi, memecahkan masalah dengan berbagai tanggapan.
(3) Metode eksperimen, mengetahui proses terjadinya suatu masalah.
(4) Metode demonstrasi, menggunakan peraga untuk memperjelas sebuah masalah.
(5) Metode pemberian tugas, dengan cara memberi tugas tertentu secara bebas dan bertanggung jawab.
(6) Metode sosiodrama, menunjukkan tingkah laku kehidupan.
(7) Metode drill (latihan), mengukur daya serap terhadap pelajaran.
(8) Metode kerja kelompok.
(9) Metode tanya jawab.
(10) Metode proyek, memecahkan masalah dengan langkah- langkah secara ilmiah, logis dan sistematis.[11]
[1] Hasan Alwi, et.al, (ed.), “upaya”, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), ed. 3, Cet. Ke- 4, hlm. 1250.
[3] Sawiwati, “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN 3 Makarti Jaya Tentang Ciri-Ciri Makhluk Hidup Melalui Metode Demonstrasi”, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Palembang: Perpustakaan UT, 2009), hlm. 4, t.d.
[4] Susi Pelita, Op. Cit., hlm. 155.
[5] Megawati, Loc. Cit.
[6]Dwi Jaya, Loc. Cit.
[7] Akmal Hawi, Op. Cit., hlm. 48-49.
[8] Akmal Hawi., Loc. Cit., hlm. 32
[9].Armai Arief., Loc. Cit., hlm. 40.
[10] Dasim Budimansyah., Op. Cit.
BAB III
SETTING WILAYAH PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Letak Geografis Dan Sejarah Berdiri SDN 24 Tanjung Batu
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 24 berlokasi di jalan Krio H. Bunyamin desa Sri Tanjung kecamatan Tanjung Batu kabupaten Ogan Ilir Propinsi Sumatera Selatan.
Sebelum berubah menjadi SDN 24 Tanjung Batu, dahulunya merupakan SD 4 Sri Tanjung yang didirikan pada tahun 1993. Dan baru pada bulan januari tahun 2010 diresmikan perubahannya menjadi SDN 24 Tanjung Batu.
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di kelas V SDN 24 Tanjung Batu Ogan Ilir, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) semester genap Tahun Pembelajaran 2009/2010.
b. Waktu
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Juni semester genap tahun pembelajaran 2009/2010.
c. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 24 Tanjung Batu, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Tahun pembelajaran 2009/2010 yang berjumlah 23 orang, dengan rincian 11 laki-laki dan 12 perempuan. Pelaksanaan perbaikan dilaksanakan dari tanggal 19 April 2010 sampai 30 April 2010.
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang baik dan memadai yang ditata dengan teratur akan memberikan nuansa yang menyenangkan bagi segenap warga sekolah dalam melaksanakan tugas atau kegiatan masing-masing.
3. Struktur Organisasi
SDN 24 Tanjung Batu dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki wewenang yang luas sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada. Kepala sekolah bertanggung jawab dalam melaksanakan semua kegiatan yang berlangsung di sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah, staf tata usaha dan tenaga-tenaga edukatif/pengajar.
Salah satu komponen yang penting dalam kehidupan sekolah ialah adanya komite sekolah. Komite sekolah menjembatani antara sekolah, orang tua peserta didik dan masyarakat. Komite sekolah merupakan badan yang anggotanya melibatkan orang tua peserta didik.
4. Keadaan Guru
Keberadaan guru disuatu lembaga pendidikan sangat penting peranannya, karena tanpa adanya guru maka kegiatan belajar mengajar di sekolah/madrasah tidak akan dapat terlaksana. Selain itu, guru juga berperan sebagai orangtua kedua di lingkungan sekolah bagi peserta didik. Karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orang tua.
Keadaan guru di SDN 24 Tanjung Batu berdasarkan data yang dihimpun ada 15 orang yang terdiri atas 12 orang guru laki-laki dan 3 orang guru perempuan.
5. Keadaan Siswa
Jumlah siswa SDN 24 Tanjung Batu Tahun Pembelajaran 2009/2010 berjumlah 86 orang siswa yang terdiri dari 48 orang siswa laki-laki dan 38 orang siswi perempuan.
Tabel 3
Keadaan Sarana Dan Prasarana SDN 24 Tanjung Batu
NO | NAMA SARANA & PRASARANA | JUMLAH | KETERANGAN |
1 2 3 4 5 6 7 | Ruang kelas Ruang kepala sekolah Ruang guru Ruang Perpustakaan Lapangan Upacara Lapangan Sepakbola Lapangan volly | 6 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 area 1 area 1 area | Permanen Permanen Permanen Permanen Baik Baik Baik |
NO | NAMA SARANA & PRASARANA | JUMLAH | KETERANGAN |
8 9 10 11 12 13 14 15 16 | Wc guru Wc siswa Meja guru Meja siswa Bangku guru Kursi Siswa Meja Tamu Kipas Angin Lemari | 1 buah 1 buah 10 buah 81 buah 15 buah 162 buah 1 unit 1 unit 1 unit | Permanen Permanen Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik |
Sumber: Dokumentasi SDN 24 Tanjung Batu Tahun Pembelajaran 2009/2010.
Tabel 4
Keadaan Guru SDN 24 Tanjung Batu
Tahun Pembelajaran 2009/2010
NO | NAMA | L/P | JABATAN | KET |
1 | Fatimah, AB. A. Ma. | P | Kepala Sekolah | PNS |
2 | Hj. St. Rokaiyah | P | Wakasek/ Wali Kelas IV | PNS |
3 | Asliyati, A. Ma. Pd | P | Guru /Wali Kelas I | PNS |
4 | Ratna, S. Pd | P | Guru /Wali Kelas III | PNS |
5 | Zahiro, A. Ma. Pd | P | Guru /Wali Kelas VI | PNS |
6 | Aminah, A. Ma. Pd | P | Guru PAI | PNS |
7 | Zulkipli, A. Ma. Pd | L | Guru | PNS |
8 | Eliani | P | Guru /Wali Kelas II | PNS |
9 | Zaniro | P | Guru | PNS |
10 | Rizkiyah, BA | P | Guru Bantu | PNS |
11 | Nurtauroh, S. Pd. I | P | Guru | Honorer |
12 | Abdul Rozak | L | Guru | Honorer |
13 | Nur Naningsih | P | Guru | Honorer |
14 | Nurli | P | Guru | Honorer |
15 | Rusli | L | Guru /Wali Kelas V | PNS |
Sumber: Dokumentasi SDN 24 Tanjung Batu Tahun Pembelajaran 2009/2010
Tabel 5
Keadaan Siswa SDN 24 Tanjung Batu
Tahun Pembelajaran 2009-2010
NO | KELAS | JENIS KELAMIN | JUMLAH | |
LAKI-LAKI | PEREMPUAN | |||
1 | I | 25 | 22 | 47 |
2 | II | 9 | 9 | 18 |
3 | III | 16 | 7 | 23 |
4 | IV | 13 | 18 | 31 |
5 | V | 12 | 7 | 19 |
6 | VI | 15 | 9 | 24 |
JUMLAH | 90 | 72 | 162 |
Sumber : Dokumentasi SDN 24 Tanjung Batu Tahun pembelajaran 2009/2010
Tabel 6
Daftar Penerimaan Murid Baru
Tahun Pembelajaran 1995-1996 s/d 2009-2010
NO | Tahun | JENIS KELAMIN | JUMLAH | |
LAKI-LAKI | PEREMPUAN | |||
1 | 1995-1996 | 17 | 10 | 27 |
2 | 1996-1997 | 10 | 10 | 20 |
3 | 1997-1998 | 15 | 14 | 29 |
4 | 1998-1999 | 15 | 9 | 24 |
5 | 1999-2000 | 12 | 7 | 19 |
6 | 2000-2001 | 13 | 15 | 28 |
7 | 2001-2002 | 16 | 7 | 23 |
8 | 2002-2003 | 9 | 9 | 18 |
9 | 2003-2004 | 15 | 14 | 29 |
10 | 2004-2005 | 15 | 9 | 24 |
11 | 2005-2006 | 12 | 7 | 19 |
12 | 2006-2007 | 13 | 18 | 31 |
13 | 2007-2008 | 16 | 7 | 23 |
14 | 2008-2009 | 9 | 9 | 18 |
15 | 2009-2010 | 25 | 22 | 45 |
JUMLAH |
Sumber : Dokumentasi SDN 24 Tanjung Batu Tahun pembelajaran 2009/2010
Tabel 7
Jadwal Perbaikan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan Materi Pokok
Beriman Kepada Rasul Allah
No | Siklus | Materi | Hari / Tanggal Pelaksanaan |
1 | I | Rasul Allah | Senin, 19 April 2010 |
2 | II | Rasul Ulul Azmi, Nabi dan Rasul | Senin, 26 April 2010 |
B. Prosedur Tiap Siklus
Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung selama dua (2) siklus. Dalam setiap siklus, kegiatan yang dilakukan meliputi :
1. Refleksi ;
2. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran ;
3. Tindakan Perbaikan ;
4. Refleksi.
a. Siklus I
a). Rencana
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan pada siklus I antara lain :
(a). Membuat rencana perbaikan pembelajaran I dengan Pokok bahasan Rasul Allah.
(b). Menyiapkan media pembelajaran, berupa buku pegangan
(c). Menyiapkan lembar observasi siswa
(d). Menyiapkan alat evaluasi
(e). Menyiapkan APKG 1 dan APKG 2
b). Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran siklus pertama dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 19 April 2010 dengan Pokok bahasan Rasul Allah
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain :
(a). Apersepsi dengan tanya jawab tentang materi Rasul Allah ;
(b). Memotivasi siswa agar aktif mengikuti pelajaran;
(c). Memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas yang berhubungan dengan materi yang dijelaskan;
(e). Melakukan observasi terhadap aktivitas siswa;
(f). Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa.
c). Pengamatan/Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilaksanakan pengumpulan data dengan melakukan pengamatan atau observasi terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan instrumen sebagai berikut :
1. Manusia pilihan Allah yang diberi wahyu untuk dirinya sendiri disebut ....
2. Manusia pilihan Allah yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umat- Nya disebut ....
3. Jumlah Rasul Ulul Azmi sebanyak ....
4. Sebutkan keistimewaan Rasul Ulul Azmi ....
5. Nabi Ibrahim mendapatkan hukuman dari Raja Namruz berupa ....
d). Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran pada siklus pertama yang dilaksanakan Senin, 19 April 2010, bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus pertama belum terjadi peningkatan hasil belajar yang maksimal. Nilai siswa masih di bawah nilai rata-rata. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa perlu menggunakan metode yang berbeda, yaitu menggunakan metode PAIKEM.
b. Siklus II
a). Rencana
Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II antara lain :
1. Membuat rencana perbaikan pembelajaran II dengan pokok bahasan Rasul Ulul Azmi, Nabi dan Rasul.
2. Menggunakan metode PAIKEM
3. Menyiapkan alat evaluasi
4. Menyiapkan lembar observasi siswa
5. Menyiapkan APKG 1 dan APKG 2
b). Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada Senin, tanggal 26 April 2010 dengan pokok bahasan Rasul Ulul Azmi, Nabi dan Rasul dengan menggunakan metode PAIKEM. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
1. Guru mengkondisikan kelas
ü Membaca doa bersama sebelum belajar
ü Mengabsen siswa
ü Mengemukakan tujuan pembelajaran “Menyebutkan nama-nama rasul Allah swt”.
ü Apersepsi; melontarkan pertanyaan kepada siswa, ”Siapa yang pernah mendengar atau hafal nama-nama Nabi dan Rasul?”.
ü Menstimulasi siswa dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “Rukun Islam” (Terlampir).
2. Bagian pertama
ü Menjelaskan pengertian beriman kepada Nabi dan Rasul
ü Meminta siswa (acak) untuk menginventarisir perbedaan Nabi dan Rasul di papan tulis/whiteboard.
ü Guru menyebutkan empat (4) sifat wajib bagi Rasul
ü Guru menawarkan kepada siswa untuk menyebutkan pengertian masing-masing sifat wajib bagi Rasul
ü Siswa menginventarisir empat (4) sifat wajib bagi Rasul di buku catatan
ü Guru menstimulasi siswa dengan menyanyikan lagu 25 Nabi (terlampir)
3. Bagian kedua
ü Guru meminta salah satu siswa untuk menyebutkan pengertian Rasul Ulul Azmi dan siswa lain menyimak penuturan siswa
ü Meminta pendapat kepada siswa tentang ciri-ciri Rasul Ulu Azmi sesuai buku panduan
ü Menjelaskan secara ringkas biografi kelima Rasul Ulul Azmi
ü Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan guru atau pertanyaan dari siswa lain
4. Menyimpulkan pelajaran
ü Memberitahukan pelajaran yang akan datang
ü Guru menutup, mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah/doa
5. Guru melakukan observasi terhadap aktifitas siswa
6. Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa
c). Pengamatan / Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan atau observasi terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran PAI tentang Rasul Ulul Azmi, Nabi dan Rasul dengan instrumen sebagai berikut :
1. Apakah arti iman kepada rasul Allah?
2. Sebutkan lima nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi!
3. Apakah tugas rasul?
4. Sebutkan perbedaan antara nabi dan rasul!
5. Jelaskan sifat wajib yang dimiliki rasul!
d). Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran pada siklus kedua yang dilaksanakan Senin tanggal 26 April 2010, bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus kedua sudah terjadi peningkatan hasil belajar yang maksimal. Ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang sudah mencapai 70 ke atas sudah 23 siswa ( 91%).
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I
a. Rencana
Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan di Kelas V SDN 24 Tanjung Batu, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan jumlah siswa 23 orang yang terdiri atas 11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan dari tanggal 19 April 2010 sampai dengan tanggal 30 April 2010 dengan waktu perbaikan jam pelajaran ( 3 x 35 menit ) setiap siklus.
Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 19 April 2010 yang bertempat di Kelas V SDN 24 Tanjung Batu, dengan jumlah siswa 23 orang yang terdiri atas 11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Mata pelajaran yang peneliti berikan adalah Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan materi pokok Beriman Kepada Rasul Allah.
Rencana Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
Kelas/ Semester : V SD/ I
Alokasi waktu : 3 X 35 menit
Standar Kompetensi : Mengenal rasul-rasul Allah swt.
Kompetensi Dasar : 7.1 Menyebutkan nama-nama rasul Allah swt
Indikator :
ü Menyebutkan pengertian beriman kepada Nabi dan Rasul
ü Menyebutkan 25 nama-nama Nabi dan Rasul Allah swt
ü Menyebutkan 5 nama-nama Rasul Ulul Azmi
ü Hafal empat (4) sifat wajib bagi Rasul
ü Membedakan Nabi dan Rasul
Tujuan Pembelajaran :Siswa dapat menyebutkan nama-nama rasul Allah.
Materi Pokok / Pembelajaran :Beriman kepada Rasul Allah
Metode Pembelajaran :Hafalan, Kisah.
Skenario Pembelajaran
Kegiatan Awal
ü Guru mengkondisikan kelas
ü Guru dan siswa membaca doa sebelum belajar
ü Guru mengabsen siswa
ü Mengemukakan tujuan pembelajaran “Menyebutkan nama-nama rasul Allah swt”.
ü Apersepsi ; Guru melontarkan pertanyaan kepada siswa,”Siapa yang pernah mendengar atau hafal nama-nama Nabi dan Rasul?”.
ü Guru menstimulasi siswa dengan tepuk siswa
ü Guru menstimulasi siswa dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “Rukun Islam”.
Lagu Rukun Iman (Lirik Tombo Ati)
Rukun iman
Itu enam perkaranya
Yang pertama bawa Allah Mahaesa
Yang kedua
Hafal juga malaikat-Nya
Yang ketiga
Faham pula kitab suci-Nya
Yang keempat
Hafal juga para nabi- Nya
Yang kelima
Ingat akan hari akhir
Yang keenam
Ikhlas faham taqdir Yang Kuasa
Moga-moga hidup kita dirahmati
ü Peserta didik menyiapkan buku paket
Kegiatan Inti
Nama-nama 25 rasulullah
|
Sesi pertama:
ü Siswa diminta membacakan materi
ü Guru menjelaskan pengertian beriman kepada Nabi dan Rasul
ü Guru meminta siswa (acak) untuk menginventarisir perbedaan Nabi dan Rasul di papan tulis/whiteboard.
ü Guru menyebutkan empat (4)sifat wajib bagi Rasul
ü Guru menawarkan kepada siswa untuk menyebutkan pengertian masing- masing sifat wajib bagi Rasul
ü Siswa menginventarisir empat (4) sifat wajib bagi Rasul di buku catatan
ü Guru menstimulasi siswa dengan menyanyikan lagu 25 Nabi :
Lagu 25 Nabi (Lirik 25 Nabi dari Raihan)
Shalawat ke atas Nabi
Sejahtera kepada Rasul
Nabi- Nabi yang diutuskan
Mereka semua adalah mulia
“ Adam, Idris, Nuh, Hud, Shaleh,
Ibrahim, Luth, Ismail,
Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayyub
Syu’aib, Musa, Harun, Zulkifli,
Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa,
Yunus, Zakaria, Yahya, Isa
Wal akhiru Khotimul ambiya’
Muhammad al-Musthofa”.
Sesi kedua :
ü Guru meminta salah satu siswa untuk menyebutkan pengertian Rasul Ulul Azmi dan siswa lain menyimak penuturan siswa
ü Siswa dimintai pendapat tentang ciri-ciri Rasul Ulu Azmi sesuai buku panduan
ü Guru menjelaskan secara ringkas biografi kelima Rasul Ulul Azmi
Kegiatan Akhir
ü Guru menyimpulkan pelajaran
ü Memberitahukan pelajaran yang akan datang
ü Guru menutup, mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah/ doa
Media dan Sumber Belajar
ü Al- Qur’an
ü Juz ‘amma
ü Buku teks PAI
Penilaian : Tes tertulis
Bentuk instrumen : Isian singkat
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. Disebut apakah manusia pilihan Allah yang diberi wahyu untuk dirinya sendiri?
2. Disebut apakah manusia pilihan Allah yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umat-Nya?
3. Berapa jumlah Rasul Ulul Azmi?
4. Sebutkan keistimewaan Rasul Ulul Azmi!
5. Dengan cara apakah Nabi Ibrahim mendapatkan hukuman dari Raja Namruz?
Jumlah perolehan skor
Skor= X100%
Jumlah skor total
Kunci Jawaban :
1. Nabi
2. Rasul
3. Lima (5)
4. Mempunyai keteguhan hati, tekad kuat dan kesabaran luar biasa
5. Dibakar
Indralaya,....................
Mengetahui Guru Pendidikan Agama Islam
Kepala SD 24 Tanjung Batu
(FATIMAH, AB. A. BA) ( A M I N A H )
Nip. 130397724 Nip.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 19 April 2010 yang bertempat di Kelas V SDN 24 Tanjung Batu, dengan jumlah siswa 23 orang yang terdiri atas 11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Mata pelajaran yang peneliti berikan adalah Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan materi pokok Beriman Kepada Rasul Allah.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain :
(a). Apersepsi dengan tanya jawab tentang materi Rasul Allah ;
(b). Memotivasi siswa agar aktif mengikuti pelajaran;
(c). Memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas yang berhubungan dengan materi yang dijelaskan;
(e). Melakukan observasi terhadap aktivitas siswa;
(f). Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa.
c. Pengamatan/Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan atau observasi terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan instrumen sebagai berikut :
1. Manusia pilihan Allah yang diberi wahyu untuk dirinya sendiri disebut ....
2. Manusia pilihan Allah yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umat- Nya disebut ....
3. Jumlah Rasul Ulul Azmi sebanyak ....
4. Sebutkan keistimewaan Rasul Ulul Azmi ....
5. Nabi Ibrahim mendapatkan hukuman dari Raja Namruz berupa..
Tabel 8
Nilai Siswa Kelas V SDN 24 Tanjung Batu
Pada Perbaikan Pembelajaran
Siklus I
NO | Nama Siswa | L/P | Nilai Siklus I | Keterangan |
1 | Elpa Nurjanah | P | 70 | Tuntas |
2 | M. Asyari | L | 50 | Belum |
3 | Ayu Anggraini | P | 60 | Belum |
4 | Andriansyah | L | 70 | Tuntas |
5 | Yusril Izza M | L | 70 | Tuntas |
6 | Kiki Suryani | P | 70 | Tuntas |
7 | Wawan Saputra | L | 70 | Tuntas |
8 | Sri Wulandari | P | 70 | Tuntas |
9 | M. Meylan Rizkoh | P | 70 | Tuntas |
10 | Sri Nirawanti | P | 70 | Tuntas |
11 | Raden Age Saputra | L | 70 | Tuntas |
12 | Ratna Yuliansari | P | 70 | Tuntas |
13 | Rika Agustina. S | P | 60 | Belum |
14 | Septiani | P | 70 | Tuntas |
15 | Akbar Mahendra | L | 70 | Tuntas |
16 | Zulkarnain | L | 60 | Belum |
17 | Alan Bobi Patra | L | 60 | Belum |
18 | Nuryanti | P | 50 | Belum |
19 | Rahmat Fikri | L | 70 | Tuntas |
20 | Iftalia Rahmatika | P | 70 | Tuntas |
21 | Aidil Adhari Widodo | L | 60 | Belum |
22 | Fifin Yulinda | P | 70 | Tuntas |
23 | Indra Romodhon | L | 70 | Tuntas |
Jumlah | 1520 | |||
Rata- rata kelas : | 66 |
Tabel 9
Aktifitas Belajar Siswa Kelas V SDN 24 Tanjung Batu
Dengan Materi Pokok Beriman Kepada Rasul Allah
No | Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran | Siklus I | |
Jumlah Siswa | Keterangan % | ||
1 2 3 | Terlibat Aktif Terlibat Pasif Tidak Terlibat | 16 5 2 | 69 22 9 |
Jumlah | 23 | 100 |
Keterangan
1. Terlibat aktif artinya siswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh, aktif bertanya, dan menjawab pertanyaan dengan benar.
2. Terlibat pasif artinya siswa memperhatikan sungguh-sungguh, tidak bertanya dan menjawab pertanyaan seadanya
3. Tidak terlibat artinya siswa duduk diam saja, tidak mau bertanya maupun menjawab pertanyaan.
Diagram 1
Aktifitas Belajar Siswa Kelas V SDN 24 Tanjung Batu
Dengan Materi Pokok Beriman Kepada Rasul Allah
Siklus I
Tabel 10
Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V SDN 24 Tanjung Batu
Dalam Pembelajaran PAI
Nilai rata-rata | Siklus Pembelajaran | |
Pra Siklus | Siklus I | |
50 | 66 | |
% Ketuntasan siswa | 30 | 69 |
Diagram 2
Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V SDN 24 Tanjung Batu
Dalam Pembelajaran PAI
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, sebelum pembelajaran jumlah yang memperoleh nilai di atas 70 hanya 7 0rang atau 30%. Setelah diadakan perbaikan pada siklus I jumlah siswa yang mendapat nilai 70 mencapai 16 siswa atau 69%. Namun demikian belum mencapai target yang diinginkan. Hasil belajar siswa kurang memuaskan. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa perlu menggunakan metode yang berbeda, yaitu menggunakan metode PAIKEM.
B. Hasil
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran I atau pada siklus I dengan upaya yang dilakukan adalah menggunakan metode tanya jawab, ternyata hasilnya bisa meningkat. Dari jumlah 23 siswa, yang mendapat nilai 70 ke atas sudah 16 orang atau 69% dengan nilai rata-rata kelas 66 dan keaktifan belajar siswa meningkat menjadi 69%.
Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan terhadap hasil perbaikan siklus I dengan menggunakan metode tanya jawab, ternyata masih ada beberapa siswa yang mendapat nilai di bawah 70. Dari jumlah keseluruhan 23 siswa dalam perbaikan siklus I masih ada 7 siswa yang nilainya di bawah 70. Ini berarti pembelajaran belum dikatakan berhasil atau dengan kata lain masih mengalami kegagalan.
b. Siklus II
a). Rencana
Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II antara lain :
1. Membuat rencana perbaikan pembelajaran II dengan pokok bahasan Rasul Ulul Azmi, Nabi dan Rasul.
2. Menggunakan metode PAIKEM
3. Menyiapkan alat evaluasi
4. Menyiapkan lembar observasi siswa
5. Menyiapkan APKG 1 dan APKG 2
Rencana Perbaikan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
Kelas/ Semester : V SD/ I
Alokasi waktu : 3 X 35 menit
Standar Kompetensi : Mengenal rasul-rasul Allah swt.
Kompetensi Dasar : 7.1 Menyebutkan nama-nama rasul Allah swt
Indikator :
ü Menyebutkan pengertian beriman kepada Nabi dan Rasul
ü Menyebutkan 25 nama-nama Nabi dan Rasul Allah swt
ü Menyebutkan 5 nama-nama Rasul Ulul Azmi
ü Hafal empat (4) sifat wajib bagi Rasul
ü Membedakan Nabi dan Rasul
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menyebutkan nama-nama rasul Allah.
Tujuan Perbaikan Pembelajaran : Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD 24 Tanjung Batu
Materi Pokok / Pembelajaran : Beriman kepada Rasul Allah
Metode Pembelajaran : PAIKEM
Skenario Pembelajaran
Kegiatan Awal
ü Guru mengkondisikan kelas
ü Guru dan siswa membaca doa sebelum belajar
ü Guru mengabsen siswa
ü Mengemukakan tujuan pembelajaran “Menyebutkan nama-nama rasul Allah swt”.
ü Apersepsi ; Guru melontarkan pertanyaan kepada siswa,”Siapa yang pernah mendengar atau hafal nama-nama Nabi dan Rasul?”.
ü Guru menstimulasi siswa dengan tepuk siswa
ü Guru menstimulasi siswa dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “Rukun Islam”.
Lagu Rukun Iman (Lirik Tombo Ati)
Rukun iman
Itu enam perkaranya
Yang pertama bawa Allah Mahaesa
Yang kedua
Hafal juga malaikat-Nya
Yang ketiga
Faham pula kitab suci-Nya
Yang keempat
Hafal juga para nabi-Nya
Yang kelima
Ingat akan hari akhir
Yang keenam
Ikhlas faham taqdir Yang Kuasa
Moga-moga hidup kita dirahmati
ü Peserta didik menyiapkan buku paket
Kegiatan Inti
Nama-nama 25 rasulullah
|
Sesi pertama:
ü Siswa diminta membacakan materi
ü Guru menjelaskan pengertian beriman kepada Nabi dan Rasul
ü Guru meminta siswa (acak) untuk menginventarisir perbedaan Nabi dan Rasul di papan tulis/whiteboard.
ü Guru menyebutkan empat (4)sifat wajib bagi Rasul
ü Guru menawarkan kepada siswa untuk menyebutkan pengertian masing- masing sifat wajib bagi Rasul
ü Siswa menginventarisir empat (4) sifat wajib bagi Rasul di buku catatan
ü Guru menstimulasi siswa dengan menyanyikan lagu 25 Nabi :
Lagu 25 Nabi (Lirik 25 Nabi dari Raihan)
Shalawat ke atas Nabi
Sejahtera kepada Rasul
Nabi-Nabi yang diutuskan
Mereka semua adalah mulia
“ Adam, Idris, Nuh, Hud, Shaleh,
Ibrahim, Luth, Ismail,
Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayyub
Syu’aib, Musa, Harun, Zulkifli,
Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa,
Yunus, Zakaria, Yahya, Isa
Wal akhiru Khotimul ambiya’
Muhammad al-Musthofa”.
Sesi kedua :
ü Guru meminta salah satu siswa untuk menyebutkan pengertian Rasul Ulul Azmi dan siswa lain menyimak penuturan siswa
ü Siswa dimintai pendapat tentang ciri-ciri Rasul Ulu Azmi sesuai buku panduan
ü Guru menjelaskan secara ringkas biografi kelima Rasul Ulul Azmi
Kegiatan Akhir
ü Guru menyimpulkan pelajaran
ü Memberitahukan pelajaran yang akan datang
ü Guru menutup, mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah/doa
Media dan Sumber Belajar
ü Al-Qur’an
ü Juz ‘amma
ü Buku teks PAI
Penilaian : Tes tertulis
Bentuk instrumen : Isian singkat
Isilah soal berikut dengan tepat.
1. Apakah arti iman kepada rasul Allah.
2. Sebutkanlah lima nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi.
3. Apakah tugas rasul?
4. Sebutkanlah perbedaan antara nabi dan rasul.
5. Jelaskan sifat wajib yang dimiliki rasul.
Jumlah perolehan skor
Skor= X100%
Jumlah skor total
Kunci Jawaban :
1. Iman kepada rasul Allah berarti meyakini kebenaran bahwa rasul adalah utusan Allah.
2. Nabi Nuh as., Nabi Ibrahim as., Nabi Musa as., Nabi Isa as., Nabi Muhammad saw.
3. Tugas rasul adalah membimbing manusia agar berakhlak mulia.
4. Perbedaan antara Nabi dan Rasul terletak pada hukum (syariat) yang dibawanya.
5. Sifat wajib yang dimiliki rasul adalah sidik, tabligh, amanah dan fathanah.
Indralaya,....................
Mengetahui Guru Pendidikan Agama Islam
Kepala SD 24 Tanjung Batu
(FATIMAH, AB. A. BA) ( A M I N A H )
Nip. 130397724 Nip.
b). Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada Senin, tanggal 26 April 2010 dengan pokok bahasan Rasul Ulul Azmi, Nabi dan Rasul dengan menggunakan metode PAIKEM. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
1. Guru mengkondisikan kelas
ü Membaca doa bersama sebelum belajar
ü Mengabsen siswa
ü Mengemukakan tujuan pembelajaran “Menyebutkan nama-nama rasul Allah swt”.
ü Apersepsi; melontarkan pertanyaan kepada siswa, ”Siapa yang pernah mendengar atau hafal nama-nama Nabi dan Rasul?”.
ü Menstimulasi siswa dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “Rukun Islam” (Terlampir).
2. Bagian pertama
ü Menjelaskan pengertian beriman kepada Nabi dan Rasul
ü Meminta siswa (acak) untuk menginventarisir perbedaan Nabi dan Rasul di papan tulis/whiteboard.
ü Guru menyebutkan empat (4) sifat wajib bagi Rasul
ü Guru menawarkan kepada siswa untuk menyebutkan pengertian masing-masing sifat wajib bagi Rasul
ü Siswa menginventarisir empat (4) sifat wajib bagi Rasul di buku catatan
ü Guru menstimulasi siswa dengan menyanyikan lagu 25 Nabi (terlampir)
3. Bagian kedua
ü Guru meminta salah satu siswa untuk menyebutkan pengertian Rasul Ulul Azmi dan siswa lain menyimak penuturan siswa
ü Meminta pendapat kepada siswa tentang ciri-ciri Rasul Ulu Azmi sesuai buku panduan
ü Menjelaskan secara ringkas biografi kelima Rasul Ulul Azmi
ü Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan guru atau pertanyaan dari siswa lain
4. Menyimpulkan pelajaran
ü Memberitahukan pelajaran yang akan datang
ü Guru menutup, mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah/doa
5. Guru melakukan observasi terhadap aktifitas siswa
6. Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa
c). Pengamatan/Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan atau observasi terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran PAI tentang Rasul Ulul Azmi, Nabi dan Rasul dengan instrumen sebagai berikut :
1. Apakah arti iman kepada rasul Allah?
2. Sebutkan lima nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi!
3. Apakah tugas rasul?
4. Sebutkan perbedaan antara nabi dan rasul!
5. Jelaskan sifat wajib yang dimiliki rasul!
Tabel 11
Nilai Siswa Kelas V SDN 24 Tanjung Batu
Pada Perbaikan Pembelajaran
Siklus II
NO | Nama Siswa | L/P | Nilai Siklus II | Keterangan |
1 | Elpa Nurjanah | P | 90 | Tuntas |
2 | M. Asyari | L | 80 | Tuntas |
3 | Ayu Anggraini | P | 90 | Tuntas |
4 | Andriansyah | L | 80 | Tuntas |
5 | Yusril Izza M | L | 80 | Tuntas |
6 | Kiki Suryani | P | 70 | Tuntas |
7 | Wawan Saputra | L | 70 | Tuntas |
8 | Sri Wulandari | P | 70 | Tuntas |
9 | M. Meylan Rizkoh | P | 70 | Tuntas |
10 | Sri Nirawanti | P | 70 | Tuntas |
11 | Raden Age Saputra | L | 80 | Tuntas |
12 | Ratna Yuliansari | P | 70 | Tuntas |
13 | Rika Agustina. S | P | 70 | Tuntas |
14 | Septiani | P | 70 | Tuntas |
15 | Akbar Mahendra | L | 80 | Tuntas |
16 | Zulkarnain | L | 70 | Tuntas |
17 | Alan Bobi Patra | L | 70 | Tuntas |
18 | Nuryanti | P | 70 | Tuntas |
19 | Rahmat Fikri | L | 70 | Tuntas |
20 | Iftalia Rahmatika | P | 80 | Tuntas |
21 | Aidil Adhari Widodo | L | 80 | Tuntas |
22 | Fifin Yulinda | P | 90 | Tuntas |
23 | Indra Romodhon | L | 90 | Tuntas |
Jumlah | 1760 | |||
Rata- rata kelas : | 76,5 |
Tabel 12
Aktifitas Belajar Siswa Kelas V SDN 24 Tanjung Batu
Dengan Materi Pokok Beriman Kepada Rasul Allah
No | Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran | Siklus II | |
Jumlah Siswa | Keterangan % | ||
1 2 3 | Terlibat Aktif Terlibat Pasif Tidak Terlibat | 21 1 1 | 91 4,5 4,5 |
Jumlah | 23 | 100 |
Keterangan
1. Terlibat aktif artinya siswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh, aktif bertanya, dan menjawab pertanyaan dengan benar.
2. Terlibat pasif artinya siswa memperhatikan sungguh-sungguh, tidak bertanya dan menjawab pertanyaan seadanya
3. Tidak terlibat artinya siswa duduk diam saja, tidak mau bertanya maupun menjawab pertanyaan.
Diagram 3
Aktifitas Belajar Siswa Kelas V SDN 24 Tanjung Batu
Dengan Materi Pokok Beriman Kepada Rasul Allah
Siklus II
Tabel 13
Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V SDN 24 Tanjung Batu
Dalam Pembelajaran PAI
Nilai rata- rata | Siklus Pembelajaran | ||
Pra Siklus | Siklus I | Siklus II | |
50 | 66 | 76,5 | |
% Ketuntasan siswa | 30 | 69 | 100 |
Diagram 4
Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V SDN 24 Tanjung Batu
Dalam Pembelajaran PAI
Siklus II
d). Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, pada siklus I jumlah yang memperoleh nilai 70 baru mencapai 16 siswa atau 69%. Setelah diadakan perbaikan pada siklus II jumlah siswa yang mendapat nilai 70 ke atas mencapai 23 siswa atau 100%. Dengan demikian target yang diinginkan sudah tercapai dan hasil belajar siswa sudah memuaskan.
B. Hasil
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran II atau pada siklus II dengan upaya yang dilakukan adalah menggunakan metode PAIKEM, ternyata hasilnya bisa meningkat. Dari jumlah 23 siswa yang mendapat nilai 70 ke atas menjadi 23 orang atau 100%, dengan nilai rata-rata kelas 76,5 dan keaktifan belajar siswa meningkat menjadi 91%.
C. Pembahasan
a. Siklus I
Berdasarkan pengamatan terhadap upaya perbaikan siklus I ternyata penggunaan metode tanya jawab pada pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas V SDN 24 Tanjung Batu terbukti efektif, sebab dengan menggunakan metode tanya jawab siswa lebih aktif bertanya dan memberikan tanggapan terhadap materi yang disajikan. Walaupun pada siklus I telah menggunakan metode tanya jawab, namun siswa belum mencapai nilai yang diharapkan.
b. Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap upaya perbaikan pembelajaran siklus II, ternyata penggunaan metode PAIKEM pada pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang beriman kepada Rasul Allah di kelas V SDN 24 Tanjung Batu sangat efektif, sebab dengan menggunakan metode PAIKEM siswa lebih bersemangat, antusias, nyaman, dan senang. Pada pembelajaran siklus II telah menggunakan metode PAIKEM, ternyata evaluasi dapat meningkat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan melalui Penelitian Tindakan Kelas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan Metode PAIKEM dapat meningkatkan hasil belajar Pada mata pelajaran PAI siswa kelas V SDN 24 Tanjung Batu. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya hasil belajar siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu pada siklus I siswa yang telah memperoleh nilai 70 mencapai 16 siswa atau 69% dengan angka rata-rata 66, menjadi 23 siswa atau 100% dengan angka rata-rata 76,5 pada siklus II. Dengan demikian target yang diinginkan sudah tercapai dan hasil belajar siswa sudah memuaskan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan kepada rekan guru agar:
1. Guru harus mampu menguasai metode pembelajaran terbaru seperti metode PAIKEM supaya suasana pembelajaran bisa hidup, bervariasi dan terbukti efektif meningkatkan hasil belajar.
2. Berdasarkan pengalaman melaksanakan pelatihan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), kiranya perlu ada kelompok kerja di antara guru untuk selalu bertukar pikiran dan pengalaman berkenaan dengan masalah dan tugas mengajar sehari-hari.
3. Guru harus dapat menjaga dan membina keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran agar daya serap anak terhadap materi yang diberikan guru menjadi lebih mantap.
4. Guru harus menguasai berbagai kemampuan. Salah satu kemampuan yang harus dikuasai adalah mengembangkan diri secara profesional. Guru tidak hanya dituntut menguasai materi ajar atau mampu menyajikannya secara tepat, tetapi juga dituntut mampu melihat/menilai kinerjanya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan penelitian, yang dalam konteks ini ruang lingkupnya berada seputar kelas, yakni penelitian di kelas itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Abyan, Amir, 1995: Perencanaan dan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Dirjen BINBAGAIS dan Universitas Terbuka
Arikunto, Suharsimi, 2006: Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Rineka Cipta
A.M, Sardiman, 2010: Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Rajawali Pers.
Arief, Armai, 2002: Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta, Ciputat Pers
Aqib, Zainal, 2008: Standar Kualifikasi- Kompetensi- Sertifikasi Guru- Kepala Sekolah- Pengawas, Bandung, YRAMA WIDYA
Aqib, Zainal, 2007: Karya Tulis Ilmiah Bagi Pengembangan Profesi Guru, Bandung, YRAMA WIDYA
Dimyati dan Mudjiono, 2006: Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta
Fatimah, Siti, et.al, 2009: Model- Model Pembelajaran SMP/SMA, Palembang, Panitia Sertifikasi Guru dalam Jabatan Rayon 4 Universitas Sriwijaya
Hamalik, Oemar, 2003: Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta, Bumi Aksara
Hasan, M. Ali, 1997: Agama Islam, Jakarta, Dirjen BINBAGAIS dan Universitas Terbuka
Hawi, Akmal, 2008: Kompetensi Guru PAI, Palembang, P3RF
Ibnu Muhammad Al- Jarjani, Ali, 1988 : At- Ta’riifaat, Beirut, Darul Kutub Al- ‘Ilmiyah
Isnaini, Moh, dkk, 2008: Pedoman Penulisan Skripsi Berbasis PTK, Palembang, Program Kualifikasi Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah
Kartikawati, Etty dan Lusikooy, Willem, 1994: Profesi Keguruan, Jakarta, Dirjen BINBAGAIS dan Universitas Terbuka
Kohn, Alfie, 2007: Memilih Sekolah Terbaik Untuk Anak ; penerjemah Ika Wulandari. 2009, Tangerang: Penerbit Buah Hati
Kunandar, 2009: Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta, Rajawali Press
Mansyur, 1995: Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Dirjen BINBAGAIS dan Universitas Terbuka
Matsna, Moh, 2008: Pendidikan Agama Islam; Al-Qur’an Hadits kelas X Madrasah Aliyah, Semarang, Karya Toha Putra.
Najati, Utsman, Muhammad, 2005: Psikologi dalam Al Quran; Terapi Qurani dalam Penyembuhan Gangguan Kejiwaan (terj), Bandung, Pustaka Setia
Nasution, S, 2008: Berbagai Pendekatan dalam PROSES Belajar Dan Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara.
Nugroho, Sigit, 2008: Dasar-Dasar Metode Statistika, Jakarta, GRASINDO
Ramayulius, 2008: Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kalam Mulia
Sakni, Ridwan, 2009: Pengembangan Sistem Evaluasi Pendidikan, Palembang, P3RF
Singarimbun, Masri, 1995: Metode Penelitian Survai, Jakarta, LP3ES
Subana, et. al, 2008: Statistik Pendidikan, Bandung, Pustaka Setia
Uno, Hamzah B, 2009 : Perencanaan Pengajaran, Jakarta, Bumi Aksara
Vembriarto, St. Dkk, 1994 : KAMUS PENDIDIKAN, Jakarta, Grasindo
Wardhani, IGA K, dkk, 2007 : Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka
Wikaya, Ade, 2007: Pendidikan Agama Islam, Bandung, Acarya Media Utama
Jurnal Quantum, Vol.4 No.3, September-Desember 2009: Jurnal Madrasah dan Pendidikan Agama Islam, Seri : Memperbaiki Mutu Pembelajaran Melalui Penelitian Tindakan Kelas, Palembang, Madrasah Development Centre (MDC) SUM
Sumber dari Internet
Conny, Semiawan, dkk, 1986: Pendekatan Keterampilan Proses, Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar, Jakarta, Gramedia, diakses dari (http//massofa.wordpress.com)
Selepe, Caroline, tt: Action Research as A Tool Promoting Reflective Practice Among Technikon Edukators Participating in A Personal Development Programe, Pretoria North, Department of Teaching and Learning Development Technikon Northen Gauteng. Emai : carolines@tnt.ac.za
Syah, Muhibbin, 1995: Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan baru Bandung,Remaja,Rosdakarya.diaksesdari(http//massofa.wordpress.com)
Pakde Sofa, 2008: Tugas- Tugas Guru dalam Evaluasi Pembelajaran, diakses dari internet (http//massofa.wordpress.com)
Pakde Sofa, 2009: Prinsip-Prinsip Belajar, diakses dari internet (http//massofa.wordpress.com)
Pakde Sofa, 2008: Kupas Tuntas Metode Penelitian Kualitatif, diakses dari inernet (http//massofa.wordpress.com)
Wikipedia bahasa Indonesia: Penelitian Kualitatif
Wikipedia, The free encyclopedia : Action Research
Tidak ada komentar:
Posting Komentar