Selamat Datang

Assalamu'alaikum, wr wb.
Silahkan melihat, mempelajari atau mengunduh isi materi artikel dalam blog ini, juga sampaikan tabayyun demi kebaikan bersama, dan jangan lupa do'a buat pemilik blog ini. Semoga bermanfaat, Wassalam.

Kamis, 26 September 2013

KARAKTER adalah INTIsari Kepemimpinan



KARAKTER adalah INTIsari Kepemimpinan
Para pemimpin yang kurang memiliki karakter harus berjaga-jaga jangan sampai orang lain mengetahui tentang diri mereka. Seperti latar belakang film Hollywood yang kelihatan seperti sungguhan bila dipandang dari satu sisi, mereka hidup dalam bahaya bayang-bayang yang terus menerus menghantui mereka kalau kalau karakter mereka terungkap bila orang melihat di balik tedeng aling-aling itu.
          Apa yang menjadi elemen kunci dari karakter pribadi yang kuat? Para pemimpin yang berkarakter memperolehnya melalui komitmen. Mereka menepati kata-kata mereka. Mereka ,membuat keputusan sesuai potensi organisasi di dalam benak mereka, dan bukannya menggunakan agenda pribadi. Para pemimpin seperti ini disegani oleh karena keterbukaan dan sikap transparan mereka. Semakin orang dapat melihat lebih banyak apa yang ada di dalam diri pemimpin itu, maka ia akan semakin dihormati.
          Para pemimpin yang berkarakter tidak pernah berhenti belajar. Mereka mencoba hal-hal baru dan dengan segera menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah. Mereka terus berusaha meningkatkan diri. Mereka mencari umpan balik dan bertindak berdasarkan hal itu.
Langkah- Langkah Mengubah Perilaku Menjadi Karakter
1.   Selalu menepati janji. Berhati-hatilah dengan komitmen yang kita buat. Jangan berlebih-lebihan atau terlampau mengumbar janji yang tidak sanggup kita laksanakan. Selesaikan dan tepati janji kita. Bila kita tahu bahwa kita tidak mungkin mampu memenuhi komitmen, jangan menyembunyikannya. Akui dan jelaskan ulang maksud kita.
2.       Bersikaplah rendah hati. Tertawakan diri kita sendiri. Jangan memamerkan kekuasaan kita. Kerendahan hati kita membuat kita dapat didekati. Hal itu juga akan membuka pintu menuju pembinaan hubungan.
3.       Dapatkan sebuah cermin. Kita perlu mengetahui bagaimana orang lain merasakan karakter kita. Cermin ini mungkin berupa seorang mentor internal yang baik, seorang kolega atau teman yang dapat dipercaya, atau sebuah proses umpan balik 360 derajat yang efektif. Tanpa perspektif kritik diri ini, kita tidak mungkin dapat memberikan pengaruh kuat kepada kelompok kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar