Kepemimpinan, menurut Northouse ( 2013, hlm. 5-6.) adalah
proses di mana individu memengaruhi sekelompok individu untuk mencapai tujuan
bersama. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Northouse tersebut, terdapat
empat (4) komponen dalam sebuah kepemimpinan yang dapat diidentifikasi yaitu:
1.
Kepemimpinan
adalah proses. Penetapan kepemimpinan sebagai proses berarti, bukan
sifat yang ada di dalam diri pemimpin tetapi suatu transaksi yang terjadi
antara pemimpin dan pengikut (followers). Proses menyatakan bahwa
pemimpin memengaruhi dan dipengaruhi oleh pengikut. Hal itu menekankan bahwa kepemimpinan
itu tidak bersifat linear dan bukan peristiwa satu arah, tetapi merupakan
peristiwa yang interaktif. Dengan demikian, kepengertian kepemimpinan dalam
konteks ini menegaskan bahwa kepemimpinan dapat dimiliki oleh semua orang. Hal itu
tidak terbatas pada pemimpin yang ditugaskan secara resmi dalam suatu kelompok.
2. Kepemimpinan
mencakup pengaruh. Kepemimpinan peduli dengan cara pemimpin memengaruhi
pengikutnya. Pengaruh adalah elemen penting kepemimpinan. Tanpa pengaruh,
kepemimpinan tidak eksis.
3. Kepemimpinan
terjadi dalam kelompok. Kelompok adalah konteks di mana kepemimpinan
terjadi. Kepemimpinan termasuk aktivitas untuk memengaruhi sekelompok manusia
yang memiliki tujuan bersama. Bisa saja ini merupakan kelompok tugas kecil,
sekelompok komunitas, atau sekelompok besar orang yang mencakup seluruh
organisasi. Kepemimpinan adalah tentang seorang individu yang memengaruhi
sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Sekelompok orang tersebut
diperlukan agar kepemimpinan terjadi. Program pelatihan kepemimpinan yang
mengajari orang-orang untuk memimpin diri mereka, tidak diannggap sebagai
bagian dari kepemimpinan di dalam pengertian atau definisi yang ada dalam
tulisan ini.
4. Kepemimpinan
mencakup perhatian pada tujuan bersama. Pemimpin mengarahkan energi
mereka kepada individu yang mencoba mencapai sesuatu secara bersama. Secara
umum, dapat dimengerti bahwa maksud pengertian komponen keempat ini menegaskan
bahwa pemimpin dan pengikut memiliki tujuan bersama. Perhatian terhadap tujuan
bersama memberi kepemimpinan suatu tambahan yang wajar, karena hal itu
menekankan kebutuhan bagi pemimpin untuk bekerja bersama pengikut guna mencapai
tujuan tertentu. Penekanan pada mutualitas mengurangi kemungkinan bahwa
pemimpin melakukan tindakan kepada pengikutnya dalam cara yang tidak etis atau
secara paksa. Hal itu juga meningkatkan kemungkinan bahwa pemimpin dan pengikut
akan bekerja bersama demi kebaikan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar