PENGARUH MOTIVASI DAN NILAI TERHADAP PERHATIAN
DAN PERSEPSI
Ilustrasi
Motivasi dan nilai-nilai individu akan mempengaruhi
perhatian dan persepsinya. Kenyataan ini telah ditunjukkan Al-Qur'an pada
banyak tempat ketika menerangkan keimanan dapat membuat kaum mukmin siap dan
penuh perhatian untuk menyimak ayat-ayat Al-Qur'an yang akan diturunkan, lalu
merekapun memahaminya dengan penuh kesadaran dan pemahaman yang akurat.
Sebaliknya, ayat-ayat
yang sama tidak memberikan pengaruh yang sama kepada orang-orang yang musyrik.
Pendengaran, persepsi dan pemahaman mereka dalam keadaan lalai. Berikut ini
adalah beberapa contoh yang dikatakan Al-Qur'an dalam menggambarkan keadaan
lalai yang disebabkan kemusyrikan dan ketakberimanan kepada Allah SWT. Hal
inilah yang menjadikan indra orang-orang musyrik tidak bekerja melaksanakan
fungsinya.
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا
مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ
أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ
أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ ﴿007:179﴾
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk
isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati,
tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”.
قُلْ
هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ ۖ وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي
آذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى ۚ أُولَئِكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَكَانٍ
بَعِيدٍ ﴿041:044﴾
“Dan jika Kami jadikan Al Qur'an itu suatu bacaan dalam selain
bahasa Arab tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan
ayat-ayatnya?". Apakah (patut Al Qur'an) dalam bahasa asing, sedang (rasul
adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar
bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga
mereka ada sumbatan, sedang Al Qur'an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka
itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh".
أُولَئِكَ
الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ ﴿047:023﴾
“Mereka itulah
orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan
dibutakan-Nya penglihatan mereka.”
أَفَأَنْتَ
تُسْمِعُ الصُّمَّ أَوْ تَهْدِي الْعُمْيَ وَمَنْ كَانَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ ﴿043:040﴾
Maka apakah kamu dapat menjadikan orang yang pekak bisa mendengar
atau (dapatkah) kamu memberi petunjuk kepada orang yang buta (hatinya) dan
kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata?
مَثَلُهُمْ
كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ
اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ .صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ ﴿002:018﴾- ﴿002:017﴾
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka
setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari)
mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka
tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).
وَالَّذِينَ
كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا صُمٌّ وَبُكْمٌ فِي الظُّلُمَاتِ ۗ مَنْ يَشَإِ اللَّهُ
يُضْلِلْهُ وَمَنْ يَشَأْ يَجْعَلْهُ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ ﴿006:039﴾
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu
dan berada dalam gelap gulita. Barang siapa yang dikehendaki Allah
(kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah
(untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan
yang lurus.
أَفَرَأَيْتَ
مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى
سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ
بَعْدِ اللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ ﴿045:023﴾
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya
sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah
telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah
(membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
إِنَّكَ
لَا تُسْمِعُ الْمَوْتَى وَلَا تُسْمِعُ الصُّمَّ الدُّعَاءَ إِذَا وَلَّوْا
مُدْبِرِينَ.
وَمَا أَنْتَ بِهَادِي الْعُمْيِ عَنْ ضَلَالَتِهِمْ ۖ إِنْ
تُسْمِعُ إِلَّا مَنْ يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا فَهُمْ مُسْلِمُونَ. ﴿027:081﴾- ﴿027:080﴾
Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati
mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang-orang yang tuli mendengar
panggilan, apabila mereka telah berpaling membelakang. Dan kamu sekali-kali
tidak dapat memimpin (memalingkan) orang-orang buta dari kesesatan mereka. Kamu
tidak dapat menjadikan (seorang pun) mendengar, kecuali orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat Kami, lalu mereka berserah diri.
أَفَمَنْ
زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا… ﴿035:008﴾
Maka apakah orang yang dijadikan (setan) menganggap baik
pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik,?
أَفَمَنْ
كَانَ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّهِ كَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ
وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ
﴿047:014﴾
Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari
Tuhannya sama dengan orang yang (setan) menjadikan dia memandang baik
perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya?
Beberapa penelitian psikoanalisis
membuktikan bahwa manusia cenderung enggan memahami sesuatu yang membuatnya
resah dan gelisah serta hal-hal yang bertentangan dengan keinginan dan hawa
nafsunya. Tidak diragukan lagi bahwa orang-orang musyrik Quraisy tidak senang
dengan agama baru yang dibawa Rasulullah SAW. sebab penyebaran agama baru
tersebut menjadikan mereka tidak memiliki kesiapan psikologis untuk menyimak Al-Qur’an dengan perenungan dan pemahaman. Selain
itu, kebencian tersebut juga membuat mereka tidak memiliki kesiapan akal untuk
memahami makna-makna Al Qur’an serta untuk membenarkan kebenaran yang dibawanya.